stilah Hujan dalam Bahasa Jawa: Udan, Jawah, dan Sebutan Musim Hujan
Halo, semoga selalu sehat saat Anda berkunjung dan membaca artikel di website ini. Pada suatu hari, ada teman kami yang bukan orang Jawa tiba-tiba bertanya, “Kalau hujan dalam bahasa Jawa itu apa?”. Pertanyaan sederhana ini ternyata menarik, karena dalam bahasa Jawa, kata hujan memiliki beberapa sebutan tergantung pada tingkatan bahasa dan situasinya.
Dalam bahasa Jawa, hujan disebut udan. Kata ini termasuk bahasa Jawa ngoko atau bahasa kasar yang biasa digunakan dalam percakapan sehari-hari dengan teman sebaya. Sementara itu, dalam bahasa Jawa yang lebih halus, hujan disebut jawah.
Jadi, jika menyebut hujan kepada orang tua atau orang yang kita hormati, lebih sopan menggunakan kata jawah.
Udan dan Jawah dalam Bahasa Jawa
Berikut penjelasan singkat perbedaan penyebutan hujan dalam bahasa Jawa:
- Udan adalah bahasa Jawa ngoko (kasar) untuk menyebut hujan. Digunakan dalam percakapan santai.
- Jawah adalah bahasa Jawa halus untuk menyebut hujan. Digunakan saat berbicara dengan orang yang lebih tua atau dihormati.
Contoh penggunaan:
- Saiki lagi udan deres.
- Sampun jawah dangu, Pak.
Istilah-Istilah Saat Musim Hujan dalam Bahasa Jawa
Selain kata udan dan jawah, bahasa Jawa juga memiliki berbagai istilah untuk menggambarkan kondisi hujan secara lebih spesifik. Berikut beberapa istilah yang sering digunakan masyarakat Jawa:
1. Rendheng
Rendheng adalah istilah bahasa Jawa untuk menyebut musim hujan.
2. Udan Deres
Udan deres artinya hujan deras, yaitu hujan dengan intensitas tinggi dan air turun sangat lebat.
3. Grimis
Grimis adalah hujan gerimis, yaitu hujan kecil yang turun perlahan dan tidak terlalu deras.
4. Tletik
Tletik berarti hujan yang turun hanya sebentar, biasanya hanya beberapa menit dengan intensitas ringan atau gerimis kecil.
5. Kebetheng
Kebetheng berarti kondisi kehujanan di perjalanan sehingga seseorang tidak bisa pulang atau sampai ke tujuan tepat waktu karena hujan.
6. Udan Kethek
Udan kethek adalah istilah untuk hujan yang turun saat kondisi masih panas atau matahari masih terlihat. Di beberapa daerah di Jawa, istilah ini sangat umum digunakan.
Penutup
Demikian penjelasan mengenai istilah hujan dalam bahasa Jawa, mulai dari udan, jawah, hingga berbagai sebutan saat musim hujan. Kekayaan kosakata ini menunjukkan betapa detail dan dekatnya bahasa Jawa dengan alam dan kehidupan sehari-hari.
Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan Anda dalam memahami kosakata bahasa Jawa.

Posting Komentar untuk "stilah Hujan dalam Bahasa Jawa: Udan, Jawah, dan Sebutan Musim Hujan"