4 Kesalahan Yang Tak Bisa Ditolerir Saat Wawancara Kerja
Menghadapi wawancara kerja menjadi masalah tersendiri bagi para calon karyawan karena mereka tidak cukup latihan. Selain itu, mereka juga tidak tahu bagaimana harus mempersiapkan diri. Untungnya, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk memperbaiki sesi wawancara dan menggapai kesuksesan.
Mulailah dengan menghindari kesalahan-kesalahan yang sering terjadi saat wawancara kerja berikut ini:
1. Tidak mempelajari profil perusahaan
Tanpa mempelajari dan memahami profil perusahaan, tidak mungkin kamu bisa mengesankan pewawancara. Jika kebetulan kamu adalah lulusan baru, salah satu cara terbaik adalah dengan mencari informasi apakah ada alumni sekolah atau perguruan tinggi tempat kamu belajar yang bekerja di perusahaan tersebut. Jika ada, temui dan mintalah nasehat dari mereka. Jika tidak ada, bayangkan bahwa kamu adalah seorang karyawan baru. Dalam hal ini, kamu harus paham tentang laporan tahunan perusahaan, bagaimana cara menghasilkan laba, dan ilmu-ilmu dasar lainnya.
Cara lain, cari tahu nama-nama orang yang akan mewancaraimu kemudian pelajari latar belakang mereka. Cari tahu berapa lama mereka bekerja di perusahaan tersebut dan mengapa perusahaan mempekerjakan mereka.
2. Menjawab pertanyaan dengan satu kata
Wawancara kerja adalah pertemuan yang relatif singkat dan dirancang untuk menilai apakah kamu adalah calon karyawan yang potensial atau tidak. Jadi ketika kamu diundang untuk wawancara, pihak perusahaan berpikir bahwa kamu mempunyai potensi yang menjanjikan.
Dalam sesi wawancara tersebut, pihak perusahaan menguji bagaimana caramu memecahkan masalah, berkomunikasi, dan apakah kamu sesuai dengan perusahaan atau tidak. Karenanya, menjawab pertanyaan dengan hanya satu kata akan memberi kesan bahwa kamu tidak mempunyai wawasan luas. Lebih buruk, jawaban singkat tersebut bisa dianggap sebagai tanggapan kasar.
Solusinya, gunakan struktur saat menjawab pertanyaan pewawancara untuk menunjukkan keterampilan dan pengetahuanmu. Misalnya:
Masalah > pemecahan masalah > hasil
Jika kamu ditanya tentang bagaimana cara memecahkan masalah IT yang dikeluhkan pelanggan, maka kamu bisa menjawab dengan struktur sebagai berikut:
Pertanyaan/masalah: "Bagaimana caramu menghadapi masalah dari seorang pelanggan perusahaan yang tidak bisa melakukan panggilan telepon karena sistem VOIP mati?"
Pemecahan masalah: "Saya akan mulai memecahkan masalah tersebut dengan melihat data sistem yang ada di perusahaan, karena itu akan memecahkan 80% masalah. Selanjutnya, saya akan berbicara dengan bagian IT dan mengidentifikasi masalah dan mendapatkan solusi dalam satu jam.
Hasil: "Keputusan saya untuk melihat data sistem perusahaan membuat masalah tersebut selesai dalam waktu kurang dari 24 jam. Cara kerja efektif seperti itu akan membuat pelanggan tidak ragu untuk mengucapkan terima kasih."
3. Tidak menayakan satu hal pun kepada pewawancara
Menunjukkan minatmu pada pekerjaan dan perusahaan sangat penting untuk diterima, terutama untuk perusahaan kecil dimana kamu bisa diwawancarai oleh CEO atau pendiri peusahaan. Mengajukan beberapa perusahaan adalah strategi pendekatan yang sangat baik.
Berikut ini adalah beberapa panduan tentang apa yang boleh dan apa yang tidak boleh ditanyakan:
Tanyakan tentang bagaimana keberhasilan diukur pada perusahaan tersebut, apakah ada semacam target yang harus terpenuhi atau kriteria utama untuk sebuah keberhasilan. Tanyakan juga tentang jenjang karir dalam perusahaan secara menyeluruh.
Hindari bertanya tentang tujuan dan manfaat wawancara kerja tersebut.
4. Memberitahu bahwa kamu gugup
Mengatakan bahwa kamu merasa gugup adalah hal yang salah karena berpotensi mengalihkan perhatian pewawancara yang sedang fokus menilai kamu sebagai calon karyawan. Efek yang paling buruk, dia akan berkomentar atau bertanya tentang rasa gugup itu sehingga membuat situasi semakin tidak kondusif.
Jika kamu khawatir akan diliputi rasa gugup selama wawancara kerja, kamu bisa melakukan beberapa cara untuk menenangkan diri. Kamu bisa mendengarkan lagu-lagu yang menginspirasi sebelum memasuki ruang wawancara, misalnya.
Penulis / editor : Amanes Marsoum
1. Tidak mempelajari profil perusahaan
Tanpa mempelajari dan memahami profil perusahaan, tidak mungkin kamu bisa mengesankan pewawancara. Jika kebetulan kamu adalah lulusan baru, salah satu cara terbaik adalah dengan mencari informasi apakah ada alumni sekolah atau perguruan tinggi tempat kamu belajar yang bekerja di perusahaan tersebut. Jika ada, temui dan mintalah nasehat dari mereka. Jika tidak ada, bayangkan bahwa kamu adalah seorang karyawan baru. Dalam hal ini, kamu harus paham tentang laporan tahunan perusahaan, bagaimana cara menghasilkan laba, dan ilmu-ilmu dasar lainnya.
Cara lain, cari tahu nama-nama orang yang akan mewancaraimu kemudian pelajari latar belakang mereka. Cari tahu berapa lama mereka bekerja di perusahaan tersebut dan mengapa perusahaan mempekerjakan mereka.
2. Menjawab pertanyaan dengan satu kata
Wawancara kerja adalah pertemuan yang relatif singkat dan dirancang untuk menilai apakah kamu adalah calon karyawan yang potensial atau tidak. Jadi ketika kamu diundang untuk wawancara, pihak perusahaan berpikir bahwa kamu mempunyai potensi yang menjanjikan.
Dalam sesi wawancara tersebut, pihak perusahaan menguji bagaimana caramu memecahkan masalah, berkomunikasi, dan apakah kamu sesuai dengan perusahaan atau tidak. Karenanya, menjawab pertanyaan dengan hanya satu kata akan memberi kesan bahwa kamu tidak mempunyai wawasan luas. Lebih buruk, jawaban singkat tersebut bisa dianggap sebagai tanggapan kasar.
Solusinya, gunakan struktur saat menjawab pertanyaan pewawancara untuk menunjukkan keterampilan dan pengetahuanmu. Misalnya:
Masalah > pemecahan masalah > hasil
Jika kamu ditanya tentang bagaimana cara memecahkan masalah IT yang dikeluhkan pelanggan, maka kamu bisa menjawab dengan struktur sebagai berikut:
Pertanyaan/masalah: "Bagaimana caramu menghadapi masalah dari seorang pelanggan perusahaan yang tidak bisa melakukan panggilan telepon karena sistem VOIP mati?"
Pemecahan masalah: "Saya akan mulai memecahkan masalah tersebut dengan melihat data sistem yang ada di perusahaan, karena itu akan memecahkan 80% masalah. Selanjutnya, saya akan berbicara dengan bagian IT dan mengidentifikasi masalah dan mendapatkan solusi dalam satu jam.
Hasil: "Keputusan saya untuk melihat data sistem perusahaan membuat masalah tersebut selesai dalam waktu kurang dari 24 jam. Cara kerja efektif seperti itu akan membuat pelanggan tidak ragu untuk mengucapkan terima kasih."
3. Tidak menayakan satu hal pun kepada pewawancara
Menunjukkan minatmu pada pekerjaan dan perusahaan sangat penting untuk diterima, terutama untuk perusahaan kecil dimana kamu bisa diwawancarai oleh CEO atau pendiri peusahaan. Mengajukan beberapa perusahaan adalah strategi pendekatan yang sangat baik.
Berikut ini adalah beberapa panduan tentang apa yang boleh dan apa yang tidak boleh ditanyakan:
- Boleh ditanyakan
Tanyakan tentang bagaimana keberhasilan diukur pada perusahaan tersebut, apakah ada semacam target yang harus terpenuhi atau kriteria utama untuk sebuah keberhasilan. Tanyakan juga tentang jenjang karir dalam perusahaan secara menyeluruh.
- Tidak boleh ditanyakan
Hindari bertanya tentang tujuan dan manfaat wawancara kerja tersebut.
4. Memberitahu bahwa kamu gugup
Mengatakan bahwa kamu merasa gugup adalah hal yang salah karena berpotensi mengalihkan perhatian pewawancara yang sedang fokus menilai kamu sebagai calon karyawan. Efek yang paling buruk, dia akan berkomentar atau bertanya tentang rasa gugup itu sehingga membuat situasi semakin tidak kondusif.
Jika kamu khawatir akan diliputi rasa gugup selama wawancara kerja, kamu bisa melakukan beberapa cara untuk menenangkan diri. Kamu bisa mendengarkan lagu-lagu yang menginspirasi sebelum memasuki ruang wawancara, misalnya.
Penulis / editor : Amanes Marsoum
Posting Komentar untuk "4 Kesalahan Yang Tak Bisa Ditolerir Saat Wawancara Kerja"