Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Lupakan Masa lalunya Yang Terpenting Sekarang Adalah Kamu Siap Menerima Dan Berhak Bahagia Bersamanya

Kenangan dan memori akan masa lalu merupakan bagian hidup seseorang kadang kenangan masa lalu tidak selalu manis, kenangan kelam masa lalu ataupun kenangan buruk bukan berarti sekarang atau selalnjutnya buruk juga , bisa juga kenangan masa lalu yang buruk membuat orang menjadi semakin baik dan baik lagi dimasa mendatang.

Picture by Intanpari.com

Seperti halnya orang yang kamu cintai pastinya juga mempunyai kenangan masa lalu yang tidak perlu kamu ungkit lagi jika kenangan itu buruk, yang pasti kamu tinggal menjaga dan membuatnya lebih kuat untu menjadikanya orang terbaik yang menemani kehidupanmu.

Yang buruk jangan pernah diungkit

Luka lama akan selalu menyakitkan bila diungkit lagi. Jangan sampai kita membuat kesalahan karena mengungkit masa lalu orang tercintamu. Biarlah itu menjadi bagian dari sebutir ingatan di sudut pikiranya yang akan hilang dengan sendirinya. Karena dia berhak melupakan masa-masa buruknya dan berhak mendapatkan masa terbaik saat bersamamu.

Manusia tidak ada yang sempurna

“Tidak ada yang sempurna” kata yang selalu sempurna bersama pasangan tercinta kita, jangan pernah menuntut sempurna karena kamu juga punya kekurangan atau kelebihan. Sempurna itu adalah ketika kita bisa menerima orang tercinta tanpa menyebut kekurangan, akan tetapi membuat dan menjadikan kekurangan itu menjadi sempurna. Ketika kita bisa membuatnya bahagia.

Semua orang pernah melakukan kesalahan

Jangan sampai menghukum masa lalunya yang kelam, bersikaplah untuk lebih dewasa dan bijak dalam menyikapi suatu hubungan dan saling mengerti. Mau tidak mau ketika kita berkomitmen untuk menjalani suatu hubungan kita harus siap menerima pasangan kita apaun keadaanya, karena kebahagiaan dipacu dari semangat saling menerima dan semangat untuk hidup bahagia.

Posting Komentar untuk "Lupakan Masa lalunya Yang Terpenting Sekarang Adalah Kamu Siap Menerima Dan Berhak Bahagia Bersamanya"