Filosofi Jajanan Tradisional Jawa Yang Harus Kamu Tau
Dari beberapa jenis jajanan tradional jawa masih eksis sampai saat ini dan masih banyak kita temukan bahkan masih di pakai untuk hidangan acara ataupuk snack. Dan juga masih banyak sekali dijual dipasar-pasar tradisional Indonesia.
Beberapa jenis jajanan tradisional jawa seperti lepet, klepon, jadah ternyata mempunyai filosofi dalam masyarakat jawa yang bisa kita ketahui sebagai berikut
Filosofi jajanan tradisional klepon
Klepon merupakan jajanan yang luarnya hambar tetapi dalamnya terasa manis dalam masyarakat jawa dalam filosofi klepon dalam basa jawa merupakan lambang kelembutan, ketepatan, kesabaran dan keuletan.
Dalam filosofi basa jawa klepon diartikan sebagai " kanti lelaku pesti ono " artinya sebagai petunjuk dalam hidup jika kita prihatin pasti akan ada jalan keluarnya.
Filsofi jajanan tradisional lepet
Lepet dalam bahasa jawa diartikan sebagai silep kang lepet. Lepet merupakam jajanan yang dibungkung dengan daun pepaya muda /janur, tapi bentuknya berbeda dengan ketupat.
Dari lepet dalam masyarakat jawa mengajarkan bahwa kita harus selalu menjaga persaudaraan dengan erat, jika kita punya kesalahan ada baiknya jika kita segera meminta maaf, agar persaudaraan semakin erat
Filosofi jajanan tradisional jadah
Jadah merupakan jajanan yang bisa atay mudah kita temukan salah satunya di angkringan atau hik, bisa dihidangkan dengan cara dibakar dan ditambah toping seperti coklat ataupun lainya sesuai selera.
Jadah merupakan makanan yang dibuat dari ketan putih dan santan. ketika sudah matang biasanya berbentuk kotak. Dalam masyarakat jawa jadah juga memiliki filosofi, jadah merupakan makanan penting dalam acara pernikahan jawa dan wajib ada filosofi jadah dalam pernikahan jawa agar pengantim lengket hubunganya seperti jadah senantiasa menjaga hubungan dan selalu setia walaupun dalam keadaan susah dan masalah yang ada.
Posting Komentar untuk "Filosofi Jajanan Tradisional Jawa Yang Harus Kamu Tau"